Home
 
 
 
 
Saat RDP, Pimpinan DPRD Kota Gunungsitoli Minta Kansilog Gusit "HENGKANG" Dari Nias

, // - WIB


TERKAIT:
   
 
Gunungsitoli- Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Hadirat ST. Gea mengecam Kansilog Gunungsitoli dan meminta untuk angkat kaki dari Nias.

Hal ini disampaikan langsung oleh Hadirat Gea, menanggapi sikap Kansilog Gunungsitoli yang mendistribusikan beras rastra tidak layak di konsumsi oleh masyarakat.

Dalam sesi forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) dikantor DPRD Gunungsitoli yang dihadiri oleh Wakil Walikota Gunungsitoli, Kapolres Nias, Kepala Desa/sekertaris Desa se Kota Gunung sitoli dan Aliansi Pemuda Kepulauan Nias (ALPENAS) terjadi perdebatan alot bahkan Wakil Ketua DPRD Hadirat ST Gea dan beberapa DPRD lainya beserta kepala Desa dengan tegas meminta kepada Kansilog Bulog Gunungsitoli agar minta maaf kepada masyarakat nias terkait pembagian beras busuk yang sudah dibagikan kepada masyarakat.

"Sebebarnya dalam hal ini kansilog, sadar sendiri untuk minta maaf kepada masyarakat nias dan tanpa dibilang kalau seorang kesatria itu, sudah mengundurkan diri dalam jabatannya saat ini. Dan kalau tidak mau minta maaf bagusan hengkang dari nias, Ujar Hadirat ST Gea, Politisi PDI-Perjuangan itu.

Tidak hanya itu, Hadirat Gea semakin geram dengan sikap Kabag Perekonomian Gunungsitoli yang menyatakan bahwa beras yang di distribusi kan kepada masyarakat adalah layak.

Kabag Perekonomian menyebutkan salah satu sample adalah beras rastra yang di distribusikan di Desa Simanaere, dan menurut nya beras tersebut layak untuk dikonsumsi. Sementara pada kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Simanaere sendiri membantah apa yang disampaikan oleh Kansilog dan KabagPerekonomian Gunungsitoli.

Ia sampaikan bahwa beras yang di distribusi kan kepada warga Desa nya di Desa Simanaere tidak layak di konsumsi, karena busuk, dan berkutu. 

Bahkan patut diduga ada unsur kesengajaan mendistribusikan beras tidak layak dikonsumsi ini dengan sikap pengangkut beras Rastra dari Bulog yang sekan akan memaksa masyarakatdesa menerima beras tersebut apa adanya.

Tidak hanya itu, kebenaran semakin mencuak saat Massa ALPENAS (AliansiPeduli Rakyat Nias) membuka sample beras rastra tersebut di hadapan Kansilog, Kabag Perekonomian Gunungsitoli, Wakil Walikota Gunungsitoli, Ketua DPRD, Kapolres Nias, dan seluruh kepala-kepala desa serta sekretaris desa 
se-Kota Gunungsitoli dan ternyata beras memang tak layak di Konsumsi.

(Tim/alvn)
Home