Home
 
 
 
 
Tenda Penampungan Korban Banjir Pekerja PT. LIH Group CMA Tidak Layak Huni Manusia

Minggu, 18/11/2018 - 20:22:05 WIB

Foto tempat penampungan  para karyawan yang mengungsi akibat Banjir juga lingkungan seputaran pengungsian dan Solit bekas TBS yang telah membusuk di bawah kolom tempat tidur karyawan Pt. Lih Group CMA di Desa
TERKAIT:
   
 
PELALAWAN - 
Pekerja PT LIH Group CMA terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggal biasa nya akibat banjir yang melanda beberapa Afdeling perumahan karyawan. Banjir yang diduga akibat meluap nya sungai kampar itu telah mencapai sekitar 60 Cm atau setinggi paha Orang Dewasa. Banjir yang melanda areal perusahaan dan juga afdeling Alfa, Bravo, Carli dan Delta dan afdeling lainya terpaksa mengharuskan sebagian pekerja harus mengungsi.

Berdasarkan pemantaun awak media ungkapriau.com di lokasi pengungsian, Sabtu ( 16/11/18 ) masih terlihat beberapa pekerja mengungsi masih sibuk membersihkan tempat pengungsian yang sebagian masih ada yang belum dibersihkan perusahaan. Seperti halnya solit bekas janjangan TBS busuk, lumpur sekitar pengungsian juga sampah - sampah yang masih berserakan di lokasi sekitar pengungsian pekerja. 

Salah satu pekerja inisial SZ ditempat pengungsian bercerita kepada awak media ungkapriau.com " Kami, sangat membutuhkan perhatian pemerintah di Perusahaan ini, karna hampir tiap tahun kami selalu menggunsi akibat banjir yang selalu melanda perumahan kami di afdeling, kami sering menyampaikan hal ini hampir tiap tahun kepada pihak perusahaan tapi jawabnya. Ya, kita akan berusaha mencari solusi. " Meniru perkataan pimpinan 

" Dipenggusian ini juga, nampaknya kami asal dipidahkan saja. Lokasi sekitar sini bekas lapangan penampungan Janjangan Tbs busuk, belum ada di bersihkan terlebih dahulu, minyak solit masih berserat disekiitar penggunsian bahkan di bawah tempat tidur kami. Bau solit sangat tidak sedap belum lagi lalat akibat seputaran becek, " Jelasnya

Tidak itu saja. Sebagian karyawan lainya juga bercerita masalah anak sekolah kepada awak media. " Ya, anak saya juga terancam sekolah kadang tidak sekolah apabila jemputan tidak ada. Apalagi saya masih sendiri di Perumahan Bravo tidak diberi tempat pengungsian bahkan tidak dipekrjakan juga, disana juga lampu mati dan ketinggian air sudah mulai meningkat. Saya tidak dipekerjakan Pimpinan karna alasan harus menandatangani surat SP yang dilayangkan kepada saya. Dengan alasan tidak bekerja tanpa alasan. Padahal saya sudah pernah menolak untuk tidak bekerja di temapt mutasi yang ditunjuk karna beberapa alasan tidak layak nya perumahan dan juga areal macam hutan.

" Sudah saya sampaikan juga kepada pimpinan jika hal ini jika seaindainya saya diberi kesempatan pindah dulu demi keselamatan keluarga saya, karna situasi masih banjir. Tapi masih belum ada tanggapan " Jelasnya. 

Hal ini sudah dikonfirmasi awak media melalui Humas PT. LIfH Group CMA Yusman di kantor PT. LIH, Sabtu ( 17/11/18 ) menyampaikan Bahwa hal itu akan ditindaklajuti " Ya, kita dari Perusahaan sudah melakukan penangana dengan membuat tenda pengungsian. Dan utk solite dimaksud sudah kita suruh juga pekerja utk membuang. Kita juga berharap pekerja bersabar untuk perbaikan -perbaikan atas segala kekurangan. " Ujarnaya 

Terkait pekerja yang masih belum juga mendapatkan tempat pengungsian yang masih tinggal di afdeling Bravo. Yusman menjanjikan akan kordinasi dengan management Perusahaan dikarenakan demi keselamatan nyawa manusia. " Ya, hal ini pun baru saya dengar kalau masih ada pekerja yang masih tinggal. Saya nanti akan kordinasi dengan pihak Hrd dan Ktu untuk mencari solusi berhubung ketinggian air semakin meningkat. " Jelasnya***
Home