Home
 
 
 
 
LAWAN COVID-19
Bansos Terindikasi Kena Sunat, Warga Kembalikan Tak Mau Dibodohin, Anggota Dewan Prihatin

Kamis, 14/05/2020 - 09:21:27 WIB

Terindikasi kena sunat Bansos dikembalikan
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU – PSBB di Kota Pekanbaru sudah memasuki mau memasuki jilid 3, namun Bansos yang senilai 115 M yang digadang-gadang Walikota Firdaus semakin tidak jelas dan semakin membuat warga bertanya-tanya.

Kisruh bansos ini dimulai dari penolakan oleh ketua-ketua RT dan RW karena data yang mereka setor tidak sesuai dengan yang direalisasikan oleh Dinsos Pekanbaru. Selanjutnya Forum RT/RW memprotes penunjukan BUMD sebagai pihak ketiga yang emdistribusikan bansos.

Tidak berhenti sampai disitu, kelambanan penyaluran Bansos ini juga banyak di sorot oleh mahasiswa, bahkan BEM Unilak membuat Video yang isinya meminta Walikota Firdaus mundur, tidak itu saja, BEM UIR mengirim papan bunga bertuliskan “ Turut berdukacita atas meninggalnya jiwa kemanusiaan Walikota Dr.Firdaus,ST.,MT”.

Saat ini lebih memprihatinkan lagi ternyata bansos yang dibagikan terindikasi disunat ( Volumenya dikurangi ) , terbukti ada warga yang mengembalikan bansos tersebut, karena marah akibat terus di bohongi oleh pemko Pekanbaru.

 Salah seorang penerima bantuan Sembako yang terdampak Covid-19, Doni Herman Ginting mendatangi kantor lurah Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, dan mengembalikan paket sembako yang diterimanya.Rabu, 13 Mei 2020.

Kepada media, Doni mengatakan dirinya tidak mau ditipu oleh pemerintah, karena dia sudah melakukan penghitungan sendiri atas bantuan yang dia terima ini. Bantuan ini terdiri dari beras merk 'Kita' cap BUMN, kemudian minyak goreng merk 'kuwali', sarden kaleng kecil merk 'ABC', dan intermie satu kardus isi 40. "Intermie ini kalau harga eceran cuma seribu rupiah satu. Jadi setelah saya total semua keluar angka Rp 160 ribu, ini masih harga eceran, kalau harga grosir mungkin lebih murah lagi," kata Doni.

Padahal, Pemko Pekanbaru selalu menggembar-gemborkan bahwa bantuan
dari mereka totalnya Rp 250 ribu, sehingga diduga ada mark up anggaran
sekian puluh ribu untuk satu paket.

 "Ini tidak
sesuai dengan janji pemimpin, ini akan kita laporkan ke DPRD, karena
DPRD pun bilang Rp 250 ribu, kita merasa ditipu dan dicurangi.




Anggota DPRD Pekanbaru Viktor Paarulian yang diminta pendapatnya oleh Zonariau.com, mengatakan bahwa sangat prihatin atas ulah pemko pekanbaru ini.

“Kita sangat prihatin dgn kejadian ini,Mestinya berapa nilai yg diberi dari Pemko sebesar itu juga la yg diterima masyarakat,” uacapnya via Chat WA. Kamis,14/05/2020

Viktor yang sering dipanggil Babe , menambahkan bahwa belum dapat memastikan dimana letak salahnya ini, siapa yang menyunat bansos ini.

“Disini saya belum  bisa memastikan apakah ini kesalahan Pemko atau ada pihak yang terkait yang bermain dalam hal ini,”papanya.


Viktor sang wakil rakyat yang dikenal tegas memperjuangkan hak-hak masyarakat ini berharap agar Pemko Pekanbaru menyalurkan bansos dengan benar.

“ Harapan kita kepada Pemko tolong salurkan bansos itu dengan benar kasihan rakyat sudah menunggu lama namun yang di dapat tidak sesuai,” ujarnya mengahiri.

Jubir Gugus Covid-19 Pemko Pekanbaru  Ingot Ahmaad Hutasuhut yang di konfirmasi melalui Chat WA, pesan sudah masuk centang dua, namun sampai berita ini tayang , pesan belum terbaca oleh beliau, kita tunggu jawaban beliau dalam berita berikutnya. ( Zai )*

Home