Home
 
 
 
 
1 Tahun Mangkrak, Keluarga Minta Perhatian Kapolda Riau
Arus Listrik Genset PT.Bumi Sawit Perkasa / First Resources Bunuh 2 Anak Karyawan

Sabtu, 17/10/2020 - 11:45:48 WIB


TERKAIT:
   
 
KAMPAR - Satu tahun 4 bulan sudah kematian dua anak  di perumahan karyawan PT.Bumi Sawit Perkasa ( BSP) group First Rescources di Desa Danau Lancang Tapung Hulu Kampar Riau.

Kasus kematian Adikfan Zai 9 tahun dan Elman Telaumbanua 6 tahun meninggalkan duka mendalam kepada keluarga, bagaimana tidak, kedua anak SD ini merenggang nyawa akibat kena setrum arus listrik Genset perusahaan, Kelalaian  operator Genset perusahaan yang juga tanpa pengawasan dari pihak perusahaan. Kuat dugaan bahwa operator genset ini tidak memiliki keahlian kompetensi  kelistrikan, sehingga kabel-kabel listrinya menimbulkan kecelakaan dan kehilangan nyawa manusia.

Kematian kedua anak karyawan PT.BSP ini seakan terlalu sulit bagi Polsek Tapung Hulu untuk menangkap pelaku dan juga mengungkap ketidakprofesionalan perusahaan dalam merekrut tenaga khusus operator mesin genset.
Sejak kejadian pada 30 Mei 2019 hingga saat ini sudah kasus ini mangkrak dan terbengkalai di tangan polsek Tapung HUlu.

Kapolsek Tapung Hulu, AKP. Try Widyanto Fauzal, S.I.K, M.S.i,yang diminta informasi tentang perkembangan kasus ini mengatakan bahwa operator gensetnya belum tertangkap sampai sekarang."Operator Genset nya belum tertangkap dan melarikan diri dari lokasi PT.BSP," Ucapnya melalui Chat WA, Sabtu 17/10/2020.


Sefianus Zai,SH kuasa hukum dan sekaligus kakek dari korban sangat menyayangkan kinerja kepolisian yang sangat lamban dan tidak cekatan dalam menangani kasus ini.
"Seharusnya dari awal kejadian Operator gensetnya diamankan, agar tidak melarikan diri, namun sejak awal kita sudah desak agar penyidik menangkap operator, namun proses yang di buat lama akhirnya operator melarikan diri," ucap Zai kesal.

Ketua LBH Bernas ini menambahkan bahwa polisi harus mengusut kelalaian pihak perusahaan dalam kasus kematian anak karyawan ini. " Polisi mesti sigap dan mengusut atas andilnya dalam terjadinya kelalaian sang operator, apakah sang Operator ini punya Kompetensi sebagai operator Genset , yang mana Genset nya adalah Genset besar yang membutuhkan keahlian khusus untuk itu," cetusnya.

Lebih mengecewakan lagi pihak perusahaan sampai saat ini sama sekali tidak menunjukkan rasa empatinya kepada keluarga korban, bahkan saat pemakaman, pihak perusahaan memberi papan untuk di buatkan peti matinya.

" Setelah keluarga dari Pekanbaru dan protes kepada humas Thomas barulah perusahaan mau membeli peti mati," ucap Zai mengenang saat itu.

" Kami berharap Kapolda Riau memberi perhatian khusus terhadap kasus ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, karena kesabaran pihak keluarga sudah mulai habis," tegas Zai.

Home