Home
 
 
 
 
ADVERTORIAL
Ritual Bakar Tongkang Menjadi Event Pariwisata Yang di Kenal Dunia

Rabu, 24/08/2016 - 08:22:19 WIB

Ritual Bakar Tongkang milik masyarakat Tionghoa di Kabupaten Rohil menjadi kebanggaan daerah
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU.COM, ROKANHILIR - Bakar Tongkang merupakan ritual masyarakat Tionghoa, Kabupaten Rokan Hilir, bertujuan untuk memuja dewa langit yang berusaha menyelamatkan mereka dari ganasnya ombak laut disaat mereka berlayar dari Tiongkok sehingga menemukan satu daratan yang saat ini bernama Bagansiapiapi sekitar tahun 1883.

Saat itu, tempat asal mereka di Tiongkok sedang dilanda kerusuhan, sehingga mengharuskan mereka pergi dan berlayar menggunakan kapal kayu yang dikenal dengan nama tongkang.

Dan didalam perjalanan dilautan, para leluhur mereka saat itu membawa patung Dewa Ki Ong Ya, salah satu dewa yang sangat dihormati warga Tionghoa.

Ketika mereka sampai disuatu daratan, yang kini bernama Bagansiapiapi, mereka membakar tongkang atau kapal kayu yang mereka tumpangi agar tak ada yang bisa kembali kedaerah asal mereka, dan mereka bersumpah, bahwa daratan baru ini, akan menjadi tempat baru bagi mereka. Setelah itu, setiap tahun dalam penanggalan imlek 15 dan 16 diadakan tradisi bakar tongkang.

Dalam Perayaan Bakar Tongkang, warga Tionghoa Bagansiapiapi menyiapkan satu replika tongkang yang dibuat dari kayu dan kertas, serta didalam replika tongkang tersebut juga terdapat patung Dewa Ki Ong Ya, ada suatu tiang layar dan warga Tionghoa menunggu arah jatuh tiang tersebut.

Karena mereka percaya jika tiang tongkang tersebut jatuh kearah laut, maka rezeki pada tahun itu datang dari arah laut. Dan jika jatuh mengarah kedarat, maka rezeki datang dari arah darat.

Saat ini, acara Bakar Tongkang, sudah menjadi salah satu agenda pariwisata Kabupaten Rokan Hilir bahkan nasional. Karena banyak diminati wisatawan, baik dalam, maupun luar negeri.

Setiap daerah berupaya mencari dan mengembangkan event pariwisata menonjol yang ada ditempat mereka masing-masing. Di Rokan Hilir, Ritual Bakar Tongkang terus diupayakan pemerintah setempat untuk menyapa dunia. Dan hasilnya, dari tahun ketahun, terus meningkat, sesuai indikator, semakin banyaknya wisatawan manca negara yang hadir.

Upaya itu, erat kaitanya dengan kerjasama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir serta masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi, serta diperantauan.

Khusus untuk Pemerintah Kabupaten Rokan HIlir, upaya itu dilakukan melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rohil, Drs. H. Zulkarnain Nur, terus melakukan inovasi, terutama dalam mengajak pemerintah pusat, pemerintah provinsi untuk terlibat dalam kesuksesan acara ini.

Tahun 2016, memang sejumlah baliho, spanduk serta banner lebih semarak dan desain lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena selain dari Pemkab Rokan Hilir dan Provinsi Riau, untuk pertama kali, pemerintah pusat menggelontorkan dana.

Bantuan yang diberikan pemerintah pusat, baliho, banner, balon udara, baju, masker, spanduk, payung serta bantuan lainnya semata-mata untuk memuaskan tamu.

Tamu dari pemerintah pusat, provinsi serta wisatawan dari berbagai pelosok Indonesia sampai manca negara juga mendapatkan pelayanan yang baik.

Souvenir untuk tamu sudah dipersiapkan, baju panitia, semua undangan penting sudah datang, bahkan prosesi pembukaan sampai hiburan serta pentas sudah disiapkan, ribuan masyarakat Tionghoa bersuka ria dengan ritual ini, Bagansiapiapi jadi lautan manusia.

Bupati Rohil Suyatno mengakui arena Ritual Bakar Tongkang tersebut sudah ada sejak dahulu. Dan memang sudah ada niat pemerintah untuk memindahkan ketempat yang lebih representative, namun, tokoh Tionghoa tidak memberi izin.


Pengembangan yang dilakukan hanya sebatas membangun areal bakar tongkang menggunakan APBD Rokan Hilir termasuk rencana membangun jalan disekitar lokasi itu.

Hal sangat menggembirakan, Ritual Bakar Tongkang termasuk daya tarik wisata Calender of Event Riau 2016 yang dilaunching Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Drs. Arif Yahya, Jum'at (27/5/16) malam di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementrian Pariwisata. Launching dihadiri Gubernur Riau, Ir. Arsyadjuliandi Rachman, sejumlah bupati, termasuk Plt Sekda Rohil, Drs. Surya Arfan, M.Si dan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rohil, Drs. Zulkarnain Nur.

Selain Bakar Tongkang, event unggulan lain yang dilaunching Bakudo Bono di Kabupaten Pelalawan, Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Tour de Siak di Kabupaten Siak, Gema Muharram di Kabupaten Indragiri Hilir.

Menurut Drs. Zulkarnain Nur, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rohil, Menteri Pariwisata menyambut baik diluncurkannya Calender of Event riau 2016 sebagai tekad Provinsi Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan selain minyak bumi dan kelapa sawit.

Makanya dengan adanya launching ini sekalugus dalam rangka mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia mewujudkan target kunjungan 12 juta wisatawan manca negara dan pergerakan 260 juta wisatawan di tanah air, untuk menjadi alternative pendapatan.

Kebijakan pemerintah pusat itu telah disingkronkan dengan program Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Bupati Suyatno minta DPRD Rokan Hilir tidak mencoret anggaran penampilan Ritual Bakar Tongkang saat Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun anggaran 2017, kebetulan Anjungan Riau menjadi tuan rumah, yang diminta Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta. Agar tradisi ini lebih dikenal.

"Kita sudah ditawarkan Kantor Penghubung Riau yang berada di Jakarta, dan sudah ditawarkan, Kepala Taman Mini Indonesia Indah, untuk menampilkan Bakar Tongkang pada tahun 2017," ujar Suyatno.
Permintaan tersebut disambut baik Pemkab Rohil, agar Ritual Bakar Tongkang lebih terkenal, sehingga wisatawan akan lebih banyak datang. Oleh karena itu, dia minta DPRD tidak mencoretnya. "Kami mohon anggaran ini tidak dicoret," pintanya.

Keberhasilan event Bakar Tongkang sangat ditentukan keterlibatan masyarakat Tionghoa, baik yang ada di Bagansiapiapi, maupun yang ada diperantauan. Perayaan ini mereka sebut Perayaan Ulang Tahun Dewa Ki Hu Ong Ya dan Tai Sun Ong Ya. Salah satu tokoh sentral masyarakat Tionghoa diperantauan dimaksud, Sugianto.

Kedatangannya disambut meriah, biasanya bersamaan dengan Super Star Taiwan dan Artis-Artis Malaysia. Belum pernah ada bocoran, berapa dana yang dihabiskan untuk helat ini, namun banyak kalangan yang menyebut, salah satu pendana besar itu Sugianto.

Sedangkan warga Tionghoa yang berada di Bagansiapiapi juga memiliki peran penting mensukseskan Ritual Bakar Tongkang ini, sejumlah nama tokoh diantaranya Kasim alias Tjing Liong serta sederet nama lainnya Rendi Gunawan dan kawan-kawan ikut mensukseskan, pokoknya, semua mereka bersinergi.

Lalu, siapa yang paling diuntungkan dengan ritual ini, diantaranya pengusaha hotel dan masyarakat luas. Jangan harap bisa memesan kamar hotel disaat hari ritual itu, semua kamar sudah terisi penuh, baik yang diboking pemerintah maupun yang diboking wisatawan jauh hari sebelumnya, meski dengan harga yang lebih mahal.

Tentu, tingkat hunian hotel yang mencapai 100 persen ini menjadi ajang yang ditunggu-tunggu pengusaha hotel, dipastikan, mereka meraup keuntungan cukup besar.

Bermalam di hotel, wisatawan ini butuh makan, mereka keluar hotel, maka sejumlah kuliner menjadi penuh, terutama masakan-masakan khas yang mereka suka, diantaranya Angkau Ban, yang ada di Jalan Perdagangan. Pengelola restoran ini mengaku kebanjiran pembeli disaat acara Bakar Tongkang dan lagi-lagi mendapatkan keuntungan yang besar, tak terkecuali terhadap kuliner dan restoran/rumah makan lainnya.

Wisatawan juga butuh transprortasi di dalam kota, dan yang paling meraup keutungan, penarik becak, baik becak dayung maupun becak motor. Dari subuh, mereka sudah stanbay di Kelenteng Ing Hock King, tampak raut wajah gembira mereka, hasil yang didapat pada saat itu memang cukup lumayan dibandingkan hari-hari biasanya.

Jika hendak pulang, mereka butuh oleh-oleh, Toko HH, penjual kacang pukul diserbu wisatawan, sehingga mereka kewalahan melayani pembeli, karena yang membeli dalam jumlah banyak.

Dan yang juga memetik keuntungan dari event ini, toko obat yang ada di Bagansiapiapi, ramai didatangi, wisatawan membeli jenis obat tertentu, terutama ramuan dari bahan alami, milik leluhur mereka.

Sehari menjelang tongkang dibakar, wisatawan memadati Kelenteng Ing Hok King mulai dari pagi, terus berlanjut sampai malam hari. "Dari pagi melaksanakan sembahyang," ujar Budiono, panitia setempat.

Sejumlah tukang becak terlihat menunggu tumpangan, mengais rezeki dari wisatawan yang datang, termasuk penjual burung. "Memang banyak yang beli burung, diyakini, bisa mendapatkan jodoh dan bisa menghilangkan penyakit," ujar penjual burung.

Sementara itu, tidak jauh dari Kelenteng Ing Hok King, juga ada hio yang dibakar, bagian dari prosesi HUT Dewa Ki Hu Ong Ya.

Kota Bagansiapiapi saat itu dipadati wisatawan domestik maupun manca negara. "Dari Tanjung Balai Asahan, ada tujuh speed, kemaren datang, tahun ini lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya," ujar seorang tukang parkir dikawasan itu.

Pukul 17.00 WIB dilaksanakan penyambutan tongkang dari lokasi pembuatan tongkang diarak menuju Kelenteng Ing Hok King.

Kemudian, meriahnya Ritual Bakar Tongkang juga didukung hadirnya Super Star Taiwan dan Artis-Artis Malaysia. Puncak hiburan digelar malam sehari sebelum puncak Ritual Bakar Tongkang dengan pentas dipersimpangan Jalan Kelenteng dan Jalan Sentosa, Bagansiapiapi.

Ribuan penonton memadati lokasi, yang mayoritas disediakan kursi, dihadiri pejabat penting Rohil, tokoh Tionghoa sampai undangan.

Untuk Bakar Tongkang tahun 2015, diantaranya yang hadir Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) dan Bupati Rohil Suyatno, Ketua DPRD Nasrudin Hasan, Kajari M Zaenudin, Wakapolres Kompol Dani Rudiantara Sianipar SH,SIK, Dandempom, Tokoh Masyarakat Tionghoa, Sugianto serta berbagai pihak, mereka juga disuguhi penari persembahan dari putra-putri Tionghoa.

Bupati Suyatno pada saat itu menyatakan, kalau Ritual Bakar Tongkang di Rokan Hilir sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, dan hiburan seperti itu juga setiap tahun dilaksanakan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan mobil untuk Polsek Bangko, dari Tokoh Masyarakat Tionghoa, Sugianto kepada Wakapolres Kompol Dani Rudiantara Sianipar SH,SIK didampingi Kapolsek Bangko Kompol Nurhadi Ismanto, SH, SIK.

Sedangkan Super Star Taiwan dan Artis-artis Malaysia yang menghibur masyarakat, Xie Jin Jin, Xian Hui Ling, Huan Si Thian, Wang Cai Hua, Chai Chang Sien, Fang Xin, Luo Chiao Lun.

Artis yang menyanyi mendapatkan angpau silih berganti dari penonton. Dengan desain panggung, lighting, music dan sound system sepertinya dikerjakan kalangan professional, termasuk penari latar serta koreografer lainnya.

Malam puncak hiburan Bakar Tongkang 2016, sederatan Super Star Taiwan dan Artis-Artis Malaysia juga hadir pada malam hari (19 dan 20 Juni 2016), artis itu, Dancer, Jian Jung Hong, Xu Zhi Hao, Huang Shi Ting, An I Wei (Ta Pa), Xu Fu Kai dan Zong Ya Ru. Penampilan artis itu sempat dihadiri Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Rohil Suyatno, Senin (20/6/16) malam dan perayaan ulang tahun Bupati Suyatno ke-59.

Pada awalnya, Bupati Suyatno diminta menyanyikan sebuah lagu, dan melantunlah Sandiwara Cinta albumnya Republik, ribuan warga Tionghoa ikut bernyanyi.

Selesai menyanyi, Bupati Rohil diminta MC untuk tinggal sejenak dan berkumandanglah lagu selamat ulang tahun dan dilakukan pemotongan kue ulang tahun dan pemotongan tumpeng.

Untuk prosesi ini Bupati Suyatno didampingi istri tercinta, Wan Mardiana, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Plt Sekda Drs. H. Surya Arfan, M.Si, Tokoh Tionghoa, Sugianto dan Kasim alias Tjing Liong, Anggota DPRD Provini Riau Siswadja Mulyadi, Dandim 0321 Rokan Hilir letkol Arh Bambang Sukirworo B, Kapolres AKBP Hendry Posma Lubis, SIK, serta pejabat lainnya.

Setelah itu, satu persatu artis ini menunjukkan kebolehannya, ribuan pasang mata memadati pentas yang terletak di persimpangan Jalan Kelenteng dan Jalan Sentosa. Pentas lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tanpa dukungan pemerintah, melainkan partisipasi masyarakat Tionghoa.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya menyatakan salut terhadap Tokoh Tionghoa, Sugianto, yang mensupport kedatangan Super Star Taiwan dan Artis-artis Malaysia.

Setelah dihibur selama dua malam berturut-turut, tibalah saatnya replika tongkang dibakar. Acara yang bersifat religi ini biasanya dibuka pejabat setingkat menteri atau Gubernur Riau.

Untuk tahun 2015, Plt Gubernur Arsyadjuliandi Rachman yang membuka secara resmi, dan dia menyatakan, event bakar tongkang sudah rutin dilaksanakan di Rohil, merupakan suatu ritual budaya, khususnya masyarakat Tionghoa yang berasal dari Bagansiapiapi.

Seremonial pembukaan Bakar Tongkang sudah selesai sore itu, arak-arakan tongkang memasuki areal bakar tongkang. Replika tongkang pada bagian depan, diikuti hampir 60 ribu warga Tionghoa sambil membawa lidi sembahyang yang dibakar pada tangan masing-masing.

Replica tongkang diletakkan pada tempat yang telah disediakan, dimana pada tempat itu sudah ditebar kertas sembahyang. Tak langsung dibakar, dilakukan pemasangan tiang layar dengan memakan waktu cukup lama juga, sambil sejumlah warga menaikkan sejumlah barang-barang kedalam kapal.

Setelah tiang layar siap, pejabat penting diberi kesempatan beberapa saat untuk menaiki replika tongkang itu sambil melambaikan tangan, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan.

Setelah pejabat ini turun, dalam hitungan detik, entah dari mana datangnya, api sudah mulai berkobar, dan saat itulah sejumlah warga seperti kemasukan mengelilingi api yang berkobar tanpa merasa panas sambil mengobarkan kain atau perisai lainnya.

Ribuan hadir sepertinya histeris ketika api terus membubung dan mulai menghabiskan berbagai bagian replika tongkang dan barang yang ada didalamnya termasuk kertas sembahyang yang sebagian beterbangan, dengan hawa panas dan asap yang mengepul.

Tepat pukul 17.10 WIB, tiang tongkang pertama jatuh kearah darat, dan disusul beberapa menit kemudian tiang kedua, kearah yang sama. Maka berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, rezeki satu tahun kedepan berada di darat sesuai Ritual Bakar Tongkang.

Ada keanehan, setelah tiang tongkang ini jatuh kearah tertentu, suasana yang riuh tiba-tiba menjadi sunyi, sekira 60 ribu yang ada di areal berangsur-angsur meninggalkan replika tongkang yang sudah menjadi abu.

Untuk Bakar Tongkang 2016 sempat diguyur hujan. Dua tiang tongkang jatuh kelaut. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, rezeki untuk setahun kedepan mengarah kelaut pukul 16.39 WIB.

Sebelum tongkang dibakar Selasa (21/6/16), Bupati Rohil Suyatno, bersama Forkopimda Provinsi Riau dan Forkopimda Kabupaten Rokan Hilir didaulat untuk menaiki tongkang yang tiangnya sudah terpasang.

Seteah tiang tongkang jatuh, lautan manusia yang berada diareal tersebut langsung membubarkan diri dan mereka meyakini untuk satu tahun kedepan, rezeki mengarah kelaut.

Kegiatan itu dibuka secara resmi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal.

Dan, mari saksikan Ritual Bakar Tongkang tahun 2017, panitia dan Pemkab Rohil akan lebih memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan. (Advertorial /Humas/Amat Samat TBK)




Home