PEKANBARU - Puluhan pengunjuk rasa dari Gerakan Masyarakat Peduli Pilwako Jujur (Gemppur), menggelar demonstrasi. Massa menggeruduk Kantor Walikota, Panwas dan Bawaslu Provinsi Riau Senin (20/2/2017).

Munculnya Demonstrasi  adalah buntut dari dugaan adanya sejumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS yang terlibat politik praktis, dengan mendukung salah seorang pasangan calon (Paslon) dalam Pilwako Pekanbaru, 2017.

Menurut pengunjuk rasa memiliki empat bukti rekaman terkait terlibatnya sejumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS yang terlibat politik praktis.

Ketua Gemppur Antoni Fitra menyebutkan, keterlibatan ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS yang terlibat politik praktis adalah sudah tidak lagi Luber.

"Dengan terlibatnya  ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS yang terlibat politik secara praktis ini mencerminkan Pilwako Pekanbaru 2017 tidak bersih dan tak jujur," terangnya Antoni.

Antoni mengatakan beberapa barang bukti berupa Rekaman  bakal mereka serahkan ke pejabat yang berwenang. "Kita sampaikan sama pak Plt Walikota Pekanbaru,  hasil rekaman ini," jelas Antoni.

Antoni menyebutkan, Rekaman keterlibatan  ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu Lurah Labuhbaru Barat, itu dalam Musrenbang, menyatakan di depan RT dan RW, kalau (Paslon) tidak menang maka dia berhenti dari ASN, lalu rekapitulasi yang dikeluarkan oleh camat Tenayan Raya Tanggal 15 itu, padahal PPK belum penghitungan. Camat Tampan juga. Kemudian Lurah Tangkerang Selatan juga  melakukan hal yang sama sebutnya.

Para Demontran menyampaikan, dalam Pilwako Pekanbaru 2017 sudah tidak mencerminkan pilkada yang bersih dan jujur. "Setingan dan arahan yang dilakukan camat dan Lurah ini mengarah pada nomor urut 3 yaitu pasangan Firdaus-Ayat," terang Antoni.

Para pengunjuk rasa memulai aksi di Jalan Cut Nyak Dien, lalu nomor 3, yaitu pasangan Petahana Firdaus-Ayat.ngmarch menuju Kantor Walikota Pekanbaru. Sesuai agenda, aksi serupa juga digelar di kantor Panwas dan Bawaslu Provinsi Riau. (Fan/fit/zrc)