INHIL- Kelakuan nakal oknum distributor pupuk bersubsidi yang diduga dilakukan oleh NIDATUL HASANAH Sebagai Direktris

 CV. PTT (Pancar Tani Tehnis) akhirnya terbongkar.

Hal ini berdasarkan keberanian seorang sales Supervisor PT. Petrokimia  Gresik atas nama Syaiful Arief (54 thn) dan rekannya Sukarno (24 tahun) yang melakukan penelusuran terkait dugaan penyaluran pupuk bersubsidi.

Tepat di Jalan Lintas Provinsi Blok A Kelurahan Kempas Jaya Kecamatan Kempas ditemukan Mobil Truck Mitsubishi Colt Diesel dengan Nopol BM 9945 BU sedang memindahkan muatannya (pupuk bersubsidi) ke mobil lain. 

Dengan sigap Syaiful menanyakan alasan pemindahan pupuk tersebut kepada sopir truk BM 9945 BU yang bernama Nga (55 tahun), warga Pekanbaru, dan dijelaskannya bahwa hal itu dilakukan atas perintah H. ARDANI yang merupakan istri Nudatul Hasanah sebagai Direktris CV. PTT.

Sesuai pengakuan sopir dilapangan, dirinya mengaku bahwa HA berperan sebagai pemberi DO pupuk dan  memerintahkan supir untuk memuat pupuk dan mengecer pupuk walaupun tidak sesuai dengan dokumen. HA ini juga dikabarkan bekerja sebagai seorang PNS disalah satu Dinas Pertanian kabupaten Indragiri Hulu.

Selanjutnya Syaiful melaporkan hal itu kepada Sat Reskrim Polres Indragiri Hilir karena diduga CV. PTT telah menyalurkan pupuk bersubsidi bukan pada peruntukannya.

Akhirnya, Personil Sat Reskrim Polres Indragiri bekerjasama dengan personil Polsek Kempas menyikapi laporan tersebut dengan turun ke TKP.

Dalam pemeriksaan administrasi, aparat kepolisian menemukan bahwa pupuk bersubsidi itu ditujukan untuk salah satu kios di Desa Pusaran Enok Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir. Atas kejadian tersebut, diduga kuat adanya kerugian negara.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, S.IK, M.Si, melalui Kasat Reskrim AKP Arry Prasetyo, SH, MH, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pengamanan Mobil Truck Colt Diesel BM 9945 BU, dan muatannya 128 karung Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Phonska.

Saat ini, barang bukti Truck Colt Diesel BM 9945 BU dan 128 karung Pupuk Bersubsidi Jenis NPK Phonska, telah diamankan di Polres Indragiri Hilir untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Penyalahgunaan penyaluran pupuk bersubsidi ini tentunya sangat merugikan negara dan juga imbasnya kepada masyarakat yang pada umumnya berprofesi sebagai petani.

Namun demi memuluskan kepentingan dan demi  mendapat keuntungan yang jauh lebih besar, oknum distributor penindas rakyat kecil seperti CV. PTT Pekanbaru itu menghalalkan segala cara tanpa mematuhi mekanisme dan aturan yang berlaku.

Sangat patut diapresiasi dan patut diancungi dua jempol terkait apa yang dilakukan oleh Sales Supervisor PT. Petrokimia  Gresik yang dengan berani terang-terangan membongkar dugaan kejahatan yang dilakukan oleh Distributor pupuk bersubsidi CV. PTT Pekanbaru. 

Seyogianya, nama CV. PTT Pekanbaru menjadi perhatian pemerintah atau instansi pemerintah terkait untuk mencatat dalam buku hitamnya untuk menghindari penyalahgunaan penyaluran pupuk bersubsidi terhadap kelompok tani dimasa yang akan datang. (Tim/Alvin)