Home
 
 
 
 
Kembangkan Pertanian Berkelanjutan
Presiden Jokowi: Kita Harapkan Pendapatan Petani Akan Meningkat

Minggu, 11/10/2020 - 14:33:39 WIB


TERKAIT:
   
 
KALTENG | Zonariau.com - Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan food estate atau
lumbung pangan baru dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan
Tengah pada Kamis, 8 Oktober 2020 dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan.

Dalam kunjungannya kali ini, Presiden meninjau pengembangan lumbung pangan
yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten
Pulang Pisau, setelah dalam kunjungan serupa pada Juli lalu Kepala
Negara meninjau pengembangan di Kabupaten Kapuas.

“Hari ini saya kembali lagi ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya sekarang
ada di Kabupaten Pulang Pisau. Kita ingin memastikan dimulainya
pengembangan food estate,” ujar Presiden dalam pernyataannya selepas
peninjauan.

Lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau, pada tahun 2020 ini, ditargetkan
agar dapat dikembangkan seluas 10.000 hektare lahan. Sementara untuk
yang berada di Kabupaten Kapuas, 20.000 hektare lahan disiapkan untuk
pengembangan hingga akhir tahun ini.

Di Belanti Siam, Pulang Pisau, Presiden yang tampak didampingi oleh di
antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Staf
Kepresidenan Moeldoko, dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail
Bin Yahya menyaksikan pengolahan lahan rawa dengan menggunakan traktor
apung khusus untuk kemudian berlanjut pada penanaman padi menggunakan
mesin penanam padi otomatis atau rice transplanter hingga pemupukan yang
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi nirawak atau drone.

“Tadi misalnya pemupukan, kita memakai drone. Kemudian untuk membajak sawah
memakai traktor apung, ini traktor khusus. Saya tanya satu hari bisa
berapa hektare? Operator mengatakan bisa dua hektare. Ini kecepatan
(yang diperlukan) karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan
yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi dan alat-alat modern,”
tuturnya.

Selain itu, beberapa teknologi yang diaplikasikan secara luas di kawasan
lumbung pangan Belanti Siam di antaranya adalah teknologi pengelolaan
air, perbaikan kualitas air dan pemanfaatan air di lahan pasang surut,
hortikultura baik sayuran dan buah-buahan, maupun budidaya ikan serta
perkebunan.

Presiden mengatakan bahwa lahan yang ada di Belanti Siam ini tidak hanya
ditanami oleh padi, tapi juga dikombinasikan dengan jeruk, bawang merah,
dan kelapa di sisi-sisi area sawah. Hal itu ditambah dengan budidaya
ikan di setiap titik irigasi dengan air yang melimpah ruah di kawasan
itu.

“Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik. Tidak hanya
dari padi, tetapi juga dari jeruk, bawang merah, kelapa, ikan, dan dari
(ternak) itik,” imbuhnya.

Untuk diketahui, korporasi petani akan menjadi basis dari pengembangan
kawasan lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah ini di mana nantinya
akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan,
bahkan peternakan di suatu kawasan.

Para petani yang menggarap lahan dan peternakan itu selanjutnya akan
terkonsolidasi dalam kelompok-kelompok tani dengan terlebih dahulu
difasilitasi baik sarana maupun prasarana serta pendukung lainnya.

Pemerintah  sendiri hendak mengupayakan sebuah ekosistem model bisnis
berkesinambungan bagi sektor pertanian yang bertumbuh positif dan
menggerakkan perekonomian di tengah pandemi. Tak hanya fokus pada urusan
budidaya, tapi juga mengupayakan pemasaran dan penyerapan hasil
pertanian yang diperoleh.

“Kombinasi-kombinasi model bisnis seperti ini yang akan kita coba lebih dahulu. Begitu nanti
kita lihat sukses dan bagus, model bisnis ini akan kita tiru di
tempat-tempat lain per seribu hektare lahan,” tandasnya.

Sumber: Biro Pers Istana Kepresidenan
Editor : Rahmad Gea
Home