Home
 
 
 
 
Pengurus Seolah Tak Bertanggung-Jawab
Aduuh! Jalan Kabupaten Di Rawat Dana Swadaya Masyarakat Berindikasi Pungli

Jumat, 15/01/2021 - 15:06:45 WIB


TERKAIT:
   
 
KEMUNING- Masyarakat 3 Desa, Desa Keritang Hulu, Desa Sekayan dan Desa Sekara mulai merasa gerah. Pasalnya jalan di wilayah Desa Keritang Hulu tidak nyaman lagi di lalui. Penyebabnya kerusakan jalan semakin parah.

Perlu diketahui, jalan yang mengalami kerusakan ini adalah jalan Kabupaten yang berada di desa Keritang Hulu. Ruas jalan yang panjangnya 7 Km mengalami kerusakan di beberapa titik, sehingga sulit di lewati, apalagi di musim penghujan. Terutama untuk dilalui kendaraan jenis truck yang membawa hasil kebun/pertanian warga.


Saat ini maslah kerusakan jalan tersebut jadi perbincangkan hangat di tengah warga. Masyarakat protes keras atas kerusakan jalan tersebut. Pasalnya masyarakat merasa dipermainkan oleh oknum pengelola/perawatan jalan dimaksud. Yang mana masyarakat di mintai fee untuk dana perawatan jalan. Dan ternyata jalan tidak terawat dan hancur perlahan-lahan.


Ketika awak media konfirmasi dengan kepala desa Keritang Hulu, Nazarudin, beliau mengatakan, "Kerusakan jalan bukan urusan pemerintahan Desa, sebab status jalan adalah jalan Kabupaten".


"Memang benar pihak desa pernah melakukan perawatan jalan dengan dana dari swadaya masyarakat, tapi itu hanya beberapa bulan saja. Karena ada warga yang melaporkan ke Polisi dengan alasan pungli. Lalu saya membubarkan kegiatan tersebut. Dan beberapa waktu kemudian muncul kelompok lain kembali lakukan kegiatan pemungutan fee bagi kendaraan yang melintas. Saya tanya pada mereka, katanya sudah mengantongi izin. Akhirnya saya biarkan. Sekarang setelah jalan hancur masyarakat seakan menyalahkan pihak desa. Saya minta kepada masyarakat agar datang ke kantor desa untuk membicarakan masalah ini. Saya akan panggil oknum yang harus bertaggung jawab," ujar Nazarudin


Beberapa pengemudi truck yang membawa muatan sawit mengatakan, "Setiap melewati jalan ini kami mengeluarkan uang Rp.50.000,- di berikan kepada penjaga portal kadang 1 hari kita bisa 2 kali lintas. Bos kita punya 4 truck, kalikan saja bang.. kalau ada 50 unit truck." ungkap sang supir sambil senyum.


Data yang berhasil dihimpun dari beberapa sumber, dana yang terkumpul setiap bulan dari hasil pungutan Fee berkisar Rp.35.000.000,.


Salah satu pengurus perawatan jalan, Ab, saat di konfirmasi di tempat yang beda mengatakan, "Benar kerusakan jalan saat ini semakin parah, tapi kami tetap akan berusaha agar segera di perbaiki. Kami juga berat rasanya mengelola perawatan jalan ini. Tapi apa mau dikata karena pada saat pihak desa yang menangani perawatan jalan, kami tanam modal berupa menurunkan alat berat dan bahan material berupa batu. Dan saat pihak desa lepas tanggung karena ada masalah yang berkaitan dengan hukum (warga lapor Polisi disebut Pungli) mau tidak mau kami tetap meneruskan perawatan jalan agar dana yang sudah masuk bisa kembali dengan cara meminta Fee bagi kendaraan truck yang melintas", ungkap Ab.

"Perlu di ingat, kami hanya meneruskan pekerjaan yang di tiggalkan pihak desa. Niat kami baik, benar jalan adalah jalan Kabupaten, tapi sudah puluhan tahun pemerintah tidak perduli atas kondisi jalan. Jadi kami berniat baik untuk membantu masyarakat pengguna jalan. Tapi perlu diingatkan pada toke-toke sawit yang agak susah membayar fee agar kedepannya jadi lebih baik, tidak benar jika rata-rata per bulan bisa terkumpul Rp35.000.000," lanjut Ab.
(Ht)

Home