Home
 
 
 
 
Mediasi Gagal, Gugatan Datuk Raja Puyan Melawan PT.Morini Wood Berlanjut

Minggu, 02/05/2021 - 22:13:24 WIB


TERKAIT:
   
 
Bengkalis - Proses mediasi antara penggugat dari perkumpulan bathin Solapan melawan PT. Morini Wood Industri yang di padilitasi oleh Pengadilan Negeri Bengkalis tidak menemui titik temu atau deadlook.

Gagalnya mediasi tersebut disebabkan tidak adanya kesepakatan perdamaian antara penggugat dan tergugat sehingga proses  sidang perdata selanjutnya akan tetap dilakukan hingga sampai tuntas.

Datuk Raja Puyan, selaku kepala suku bathin Solapan dan ketua perkumpulan Bathin Solapan menyatakan akan tetap melanjutkan persidangan sampai titik akhir perjuangan dan lahan kami dikembalikan kepada persukuan bathin Solapan, agar lahan tersebut dapat dipergunakan untuk kehidupan anak kemenakan kami ysng hidup dalam garis kemiskinan.

Ditempat terpisah penasehat hukum Perkumpulan Bathin Solapan Suwandi Jhon Prima, menyebutkan kita akan tetap berusaha dalam upaya hukum untuk memperjuangkan gugatan perdata Perkumpulan Bathin Solapan, sesuai dengan tuntutan dalam pokok perkara yang diajukan yaitu mengembalikan keseluruhan lahan yang di kuasai tanpa izin kepada suku Sakai  bathin Solapan .

Sementara itu Ir. Ganda Mora, M.Si Ketua DPD Barisan Relawan Jokowi Presiden BARA-JP Riau, mendukung penuh proses perjuangan suku Sakai khususnya bathin Solapan yang di perjuangkan oleh kepala Suku Datuk Raja Puyan, dalam hal ini negara harus hadir terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Sakai Bengkalis, dimana di tanah leluhurnya mereka justru hidup sengsara akibat lahan mereka telah dikuasai oleh pihak perusahaan selama puluhan tahun, kita juga akan turut memperjuangkan program TORA untuk masyarakat Sakai, terutama di kawasan yang di kuasai oleh pihak perusahaan, dimana dalam UU Omni buslow atau cipta kerja juga dituangkan setiap perusahaan yang memiliki izin wajib memberikan lahan sebesar 20% untuk masyarakat Tempatan, terutama bagi perusahaan yang memiliki sertifikat ISPO, tidak boleh mengabaikan hak hak masyarakat Tempatan.*
Home