Home
 
 
 
 
Taliban Dituding Bunuh Polwan yang Sedang Hamil Delapan Bulan

Senin, 06/09/2021 - 10:19:46 WIB

Banu Negar. ©Negar Family/BBC
TERKAIT:
   
 
Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polwan di sebuah kota provinsi, menurut keterangan sejumlah saksi mata kepada BBC.

Perempuan bernama Banu Negar itu dibunuh di rumah keluarganya di depan keluarganya di Firozkoh, ibu kota Provinsi Ghor. Pembunuhan ini terjadi di tengah meningkatnya laporan penindasan perempuan di Afghanistan.

Taliban mengatakan kepada BBC, mereka tidak ada keterlibatan dengan kematian Negar dan sedang menyelidiki insiden tersebut.

“Kami mengetahui insiden tersebut dan saya mengonfirmasi bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung,” jelas juru bicara Taliban, Zabiullah Mujaheed, dikutip dari BBC, Senin (6/9).

Dia menambahkan, Taliban telah mengumumkan amnesti untuk orang yang bekerja dengan pemerintahan sebelumnya, dan menyebut pembunuhan Negar karena masalah “kecemburuan personal atau hal lain”.
Detail insiden masih belum lengkap karena banyak orang di Firozkoh takut pembalasan jika mereka berbicara. Tapi tiga sumber mengatakan kepada BBC, Taliban memukul dan menembak mati Nagar di depan suaminya dan anak-anaknya pada Sabtu.

Kerabatnya memberikan gambar grafis menunjukkan ada percikan darah di tembok di pojok sebuah ruangan dan sekujur badan, sementara wajahnya tak dikenal.

Keluarga mengatakan Negar, yang bekerja di penjara kota tersebut, sedang hamil delapan bulan.

Tiga pria bersenjata tiba di rumah tersebut pada Sabtu dan menggeledah sebelum mengikat para anggota keluarga. Pria ini disebut berbahasa Arab.

Kendati berusaha meyakinkan publik bahwa pemerintahan Taliban kali ini akan lebih toleran, namun insiden kekejaman dan penindasan masih dilaporkan di beberapa wilayah Afghanistan.

Kelompok HAM mendokumentasikan pembunuhan balas dendam, penangkapan, dan persekusi kelompok agama minoritas. Taliba mengatakan mereka tidak akan membalas dendam terhadap mereka yang bekerja untuk pemerintah yang lama.

sumber:merdeka.com
Home