Home
 
 
 
 
Harga Sawit Naik Bukan Main! Begini Penjelasan Ketua Apkasindo

Rabu, 13/10/2021 - 08:57:36 WIB

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung (Arsip GME/HO MC Riau)
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU - Petani sawit di Provinsi Riau kembali bisa tersenyum dan bergembira. Bagaimana tidak, harga sawit tembus Rp Rp 3.014,81 per/Kg mulai hari ini.

Dari data rilis Dinas Perkebunan Provinsi Riau, harga tersebut akan berlaku hingga 19 Oktober 2021. Harga kembali naik Rp 154,17/Kg dari minggu sebelumnya.

"Hari ini pecah rekor, harga buah kelapa sawit tertinggi lebih Rp 3.000/Kg," ucap Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hamaja kepada wartawan Selasa (12/10/2021).

Defris mengatakan kenaikan harga buah sawit ini terjadi di semua kelompok umur tanam sawit. Namun, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok sawit 10-20 tahun.

Kenaikan harga sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya karena kenaikan dan penurunan harga jual crude palm oil (CPO).

"Naiknya harga TBS periode ini disebabkan terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO. Termasuk pada harga kernel dari beberapa perusahaan yang jadi sumber data," katanya.

Ia mencontohkan kenaikan harga jual CPO, PT Perkebunan Nusantara V mengalami kenaikkan harga Rp 697,30/Kg, lalu Sinar Mas Group yang mengalami kenaikkan Rp 734,56/Kg.

Selanjutnya ada PT Asian Agri mengalami kenaikkan sebesar Rp 692,46/Kg,  PT Citra Riau Sarana kenaikkan harga Rp 713,60/Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan harga jual Kernel PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga Rp 20,00/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan sebesar Rp. 257,91/Kg.

"Kalau dari harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) selama sepekan terakhir melesat di Bursa Derivatif Malaysia hingga mendekati level psikologis MYR 5.000/ton. Secara mingguan, harga CPO terhitung meroket sekitar 10 persen dibandingkan akhir pekan lalu," katanya.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung mengaku sudah memprediksi akan terjadi kenaikan. Menurutnya ada beberapa faktor harga sawit akan terus naik.

"Aku sudah perkirakan Februari lalu angka ini pasti tembus Rp 3.000/Kg. Asumsinya jelas, dunia semakin sadar sawit dengan menanam dan manen. Kedua pandemi negara lain tidak bisa produksi tanaman kandungan minyak nabati selain sawit tak produktif. Sehingga sawit sasaran," terang Gulat di Pekanbaru.

Gulat menilai banyak negara di eropa biasa pengguna, sekarang jadi reseller. Bahan baku minyak sawit dibeli, ditimbun dalam konteksi memenuhi stok mereka, lalu akan diolah dan dijual kembali.

"Tak lupa karena berhasilnya program B30 Presiden Jokowi dalam konsesi domestik. Harga jadi naik, tentu tandan buah sawit harganya terdongkrak," kata Gulat.

Namun begitu, Gulat minta pemerintah turut memantau harga pupuk. Mengingat saat ini harga pupuk juga melonjak drastis yang dikhawatirkan membebani petani.

"Harga TBS naik, tapi harga pupuk naik sudah rata-rata antara 80-120 persen naiknya. Jadi kenaikan ini juga harus dicari tahu oleh pemerintah. Oleh karena itu, pabrik pupuk plat merah jangan ikut-ikutan menaikkan. Karena faktanya pabrik pupuk plat merah lebih dulu menaikkan. Maka kami minta presiden perhatikan ini," kata Gulat.

Berikut harga sawit untuk sepekan mendatang:

- Umur 3th (Rp 2.220,35)

- Umur 4th (Rp 2.406,27)

- Umur 5th (Rp 2.631,15)

- Umur 6th (Rp 2.694,59)

- Umur 7th (Rp 2.799,91)

- Umur 8th (Rp 2.877,47)

- Umur 9th (Rp 2.945,48)

- Umur 10th-20th (Rp 3.014,81)

- Umur 21th (Rp 2.886,07)

- Umur 22th (Rp 2.871,49)

- Umur 23th (Rp 2.859,35)

- Umur 24th (Rp 2.737,89)

- Umur 25th (Rp 2.671,10)

(Mediacenter Riau)
Home