Area TU Kebun PTPN 5,Tanjung Medan Di Duga Tanpa Kacangan
Selasa, 22/03/2016 - 11:22:29 WIB
|
areal tanaman sawit persis batas antara perkampungan dengan afdeling enam ptpn5 kebun tanjung medan |
TERKAIT:
ZONA RIAU. COM - Rohil - Tanjung Medan Seribu enam ratus hektar areal Tanaman Ulang (TU) kebun kelapa sawit sudah selesai pengerjaannya di akhir 2015. TU ini meliputi beberapa afdeling dari enam afdeling di perusahaan plat merah, kebun PTPN5 Tanjung Medan, Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau.
Namun tampak di sana sini, areal tanaman sawit tersebut tanpa tanaman pelindung tanah jenis kacangan (Mokuna), sementara kriteria pengerjaan yang di anjurkan dari Kantor Direksi (Kandir), semestinya manajemen ptpn 5 mengawasi pekerjaan kontraktor tersebut mulai dari luku 1 luku 2 serta penumbangan plus chiping dan penanaman kacangan (Mokuna) setelah melakukan proses pelukuan yang ke dua kali barulah penanaman mokuna setelah itu barulah di lakukan penanaman sawit.
Pantauan wartawan senin 21/3/2016 ke areal tanaman sawit persis batas antara perkampungan dengan afdeling enam ptpn5 kebun tanjung medan, tampak di sepanjang hamparan tanaman sawit hampir tidak terdapat tanaman kacangan (pendingin tanah).
Dalam pantauan wartawan, ini sudah terjadi dugaan penyalah gunaan kontraktor yang lepas dari pengawasan, maupun bentuk kerjasama antara rekanan (kontraktor) kepada oknum oknum karpim itu sendiri.
Adapun kelemahan tersebut, lagi lagi adanya bentuk pembagian kerja di rekanan misalnya, pengadaan Bahan bakar yang di pasok oleh salah satu karyawan ptpn 5 kebun Tanjung medan adanya dugaan pimpinan manajemen perkebunan ptpn5 kebun tanjung medan berperan penting dalam mensukseskan pekerjaan kontraktor tersebut.
Alasan ini menguat pada awal penumbangan pohon sawit tahun silam tim wartawan yang menemukan puluhan ton bahan bakar minyak jenis solar (BBM) bersubsidi untuk penggerak eskapator rekanan asal pekan baru. Pimpinan Manajemen ( Manajer) kebun ptpn 5 tanjung medan Malah bersikap arogan kepada wartawan saat ditemukannya minyak jenis solar tersebut.
Pengawasan satuan pemeriksaan internal (SPI) tidak untuk bertindak tegas dalam pengawasannya.
Akankah perusahaan plat merah ini akan terus mengalami kerugian di masa yang akan datang..?(Alpian/Efi)