Home
 
 
 
 
Hebat.... SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru Terima Penghargaan IIUN Tertinggi Dari Kemendikbud RI.

Kamis, 31/03/2016 - 15:10:42 WIB

Kepala SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru Syahrul Jadid, M.Pd saat menerima piagam Penghargaan melalui Kadisdik kota Pekanbaru H.Abdul Jamal,M.Pd.
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Pekanbaru - Luar biasa hebatnya, ucapan ini pantas disampaikan kepada SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru mendapatkan penghargaan Indeks Integritas Ujian Nasional(UN) tertinggi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pusat.

Kepala SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru Syahrul Jadid,M.Pd usai menerima piagam  penghargaan yang diserahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru  pada apel pagi, Kamis(31/3/16) membenarkan, bahwa sekolahnya telah menerima penghargaan indeks integritas UN dari Kemendikbud RI.

"Alhamdulillah sekolah kita mendapatkan penghargaan Indeks Integritas Ujian Nasional(IIUN) dari Kemendikbud RI. Ini membuktikan bahwa sekolah kita melaksanakan UN dengan jujur dan berprestasi," ujar Syahrul.

Dikatakan, pelaksanaan UN tahun 2015 lalu SMK Farmasi telah dapat menerapkan aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga pelaksanaan UN dinilai jujur dan murni. Dengan adanya penghargaan ini diharap pelaksanaan UN tahun 2016 juga akan lebih baik dengan jujur, terang Syahrul.

Kepala Dinas Pendidikan kota Pekanbaru H.Abdul Jamal,M.Pd mengatakan ada 20 SMP dan 14 SMK-SMK negeri dan swasta di Pekanbaru yang mendapatkan penghargaan IIUN. Hal ini menunjukan sekolah dikota bertuah ini sudah melaksanakan anjuran pemerintah sesuai dengan aturan, jujur dan berprestasi.

Kedepan diharapkan seluruh sekolah dapat melaksanakan UN dengan baik, jujur dan berprestasi, harap Jamal.
  
Sebelumnya diberitakan dibeberapa media nasional Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada 503 kepala sekolah dari sekolah-sekolah yang memiliki indeks integritas ujian nasional (UN) tertinggi se-Indonesia. Penilaian tersebut dilakukan dengan memperhatikan data konsistensi integritas, yaitu cara dan proses siswa melaksanakan UN dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya kejujuran dan nilai-nilai integritas.

"Kejujuran adalah nilai fundamental, nilai dasar dalam membangun karakter bangsa," ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

Presiden mengatakan, nilai-nilai integritas harus ditumbuhkan sejak dini kepada anak-anak. Rumah dan sekolah merupakan arena pembelajaran untuk mengenalkan dan mengembangkan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Orang tua dan keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak diperkenalkan dengan nilai-nilai integritas. Kemudian saat anak memasuki usia sekolah, ia juga belajar dari lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Sementara dalam laporannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, kehadiran 503 kepala sekolah dari sekolah-sekolah dengan indeks integritas UN terbaik se-Indonesia ini menjadi salah satu bukti bahwa masih banyak sekolah yang memiliki integritas. Penilaian indeks integritas UN ini juga merupakan salah satu komponen penerjemahan revolusi mental yang menekankan bahwa prestasi tidak hanya prestasi akademik, tetapi juga prestasi kejujuran.

Mendikbud menjelaskan, sebenarnya yang diambil adalah kepala sekolah yang sekolahnya mendapat peringkat 500 teratas indeks integritas UN se-Indonesia. Namun dalam penilaian, ada tiga sekolah yang memiliki indeks integritas yang sama, sehingga total penerima penghargaan kepala sekolah dengan indeks integritas UN terbaik berjumlah 503.

"Sebanyak 218 SMP dan MTs dengan indeks integritas 92-99. Lalu 150 SMA/MA dengan indeks integritas 92-99, dan 135 SMK dengan indeks integritas 93-99," tutur Mendikbud.

Penilaian integritas ini, ujar Mendikbud, diukur dengan melihat pola kerja sama dan pola kecurangan peserta didik di suatu sekolah dalam mengerjakan soal ujian nasional. "Angkanya (indeks integritas) 0 sampai 100. Jika tidak ada kecurangan, angkanya 100. Jika terdapat 20 persen kecurangan, angka integritasnya 80. Kita tidak bisa mengukur kejujuran, tetapi bisa mengukur ketidakjujuran," tutur Mendikbud. Ia menambahkan, metode penilaian integritas seperti itu sudah banyak dipraktekkan di berbagai negara.

Sebanyak 503 kepala sekolah yang mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi di Istana Negara tersebut berasal dari 24 provinsi, sehingga ada 10 provinsi yang tidak masuk dalam peringkat indeks integritas UN tertinggi. "Tahun depan kita berharap semua provinsi masuk 500 teratas indeks integritas UN," kata Mendikbud. (jun)


Home