Home
 
 
 
 
Warga Garut Dihebohkan Isu Ustadz Diteror dan Perusakan Alquran

Jumat, 13/05/2016 - 13:44:22 WIB

ilustrasi
TERKAIT:
   
 
ZONA RIAU. COM - Garut - Warga Desa Mekarhurip, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat dihebohkan dengan beredarnya isu teror terhadap salah seorang pemuka agama dan perobekan Alquran. Meski begitu, aparat kepolisian menegaskan, kondisi di lokasi sudah kondusif.

Kasubbag Humas Polres Garut, AKP Ridwan Tampubolon mengatakan, keadaan di lapangan dalam situasi aman. "Situasinya kondusif. Kami sudah melakukan pengecekan ke Kapolsek Sukawening, Kasat Intel, dan lainnya, hasilnya aman, tidak ada apa-apa," kata Ridwan, Jumat (13/5/2016).

Ridwan meminta, masyarakat tidak terpancing isu yang bersifat provokatif dan tidak jelas. Ia juga mengimbau, masyarakat menjaga situasi agar tetap stabil. "Kami imbau agar tetap tenang, jangan terpancing informasi tidak jelas," ujarnya.

Informasi mengenai adanya aksi teror terhadap tokoh agama dan perusakan Alquran telah beredar luas di masyarakat melalui media sosial. Diduga, ada pihak tertentu yang menginginkan terjadinya kepanikan dan kekacauan di kalangan masyarakat.

Danramil 1104 Sukawening, Kapten (Inf) Amas menambahkan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan semua unsur Muspika Sukawening, setelah isu tersebut berhembus. Pertemuan itu melibatkan Kasat Intel Polres Kabupaten Garut, termasuk tokoh agama yang ada di wilayah Desa Mekarhurip. "Semua unsur muspika sudah menyatakan kondusif dan tidak ada masalah besar," ujar Amas.

Ia menjelaskan, ada pihak yang menyebarkan informasi terjadi kericuhan di tempat milik ustaz yang menemukan Alquran yang dirusak itu. "Informasi yang di WA (WhatsApp) itu ramai sekali, kami juga sempat panik. Namun setelah dicek, tidak ada masalah di TKP," ujarnya.

Amas membenarkan bila masalah sebenarnya tidak seperti informasi yang beredar. Ia mengungkapkan, pada Selasa 10 Mei 2016, sekira pukul 09.00 WIB, petugas SPK Polsek Sukawening menerima laporan dari seorang ustadz.

"Laporan tersebut mengenai penemuan sebuah Alquran yang dirusak orang tidak dikenal. Di dalamnya memang terdapat satu lembar kertas dengan kata-kata tidak sopan," ujarnya.

Setelah diamati, Alquran tersebut milik anak sang ustadz. Sebelumnya, Alquran tersebut hilang ketika disimpan di masjid.

Kapten Amas menjelaskan, selanjutnya dilakukan rapat koordinasi tingkat desa dengan mengundang tokoh pemuda, ulama, dan unsur muspika Kecamatan Sukawening.

"Hasil rapat tersebut intinya agar warga tidak terprovokasi oleh aksi orang tidak dikenal tersebut dan saat ini sedang penyelidikan polisi," imbuhnya.

Menurutnya, aparat kepolisian setempat masih mencari pelaku penyayatan Alquran tersebut. "Motifnya bagaimana, itu sedang didalami pihak kepolisian," ujarnya.(Oz/Efi)
Home